Langsung ke konten utama

Perkembangan Islam di BARAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
                Kemajuan peradaban Barat dimulai pada Periode Pertengahan (1250-1800 M), yang mana peradaban islam pada periode ini mengalami stagnasi. Sedangkan peradaban barat mengalami perkembangan yang sangat pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi sampai sekarang ini. Sebagaimana kita ketahui bahwa Andalusia (Spanyol) pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah adalah merupakan salah satu tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban islam baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Salah satu contoh yang kami ambil adalah pemikiran Ibnu Rusyd yang melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berfikir.
Dari pemikiran Ibnu Rusyd inilah yang menarik minat orang-orang Barat untuk belajar. Diantara pemuda Kristen Eropa yang belajar di Universitas-universitas Islam di Andalusia, seperti Universitas Codova (pendirinya abd Al RahmanIII), Seville,Malaga, Granada dan Salamanca. Selama mereka belajar di lembaga-lembaga tersebut, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya para ilmuan muslim. Jadi sudah jelaslah  bahwa latar belakang berkembangnya Studi Islam di dunia Barat adalah disebabkan para pelajar barat yang datang ke Jazirah Arabiyah untuk belajar. Disamping itu juga para ilmuan telah berhasil menerjemahkan karya-karya muslim kedalam bahasa latin. Gerakan ini pada akhirnya menimbulkan masa pencerahan dan revolusi industri yang menyebabkan Eropa maju.
B. Rumusan Masalah
Bagaimaimana Perkembangan Islam di Barat?
C. Tujuan
            Mengetahui  bagaimana keadaan atau perkembangan islam di  dunia barat beserta yang bersangkutan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Islam di Barat
Perubahan peradaban umat manusia berawal dari bertemunya peradaban Islam dan peradaban bangsa Eropa. Setelah bangsa Arab menduduki semenanjung Iberia atau Spanyol, mereka membangun Daulah Andalusia yang dikenal dengan nama Kekhalifahan Barat. Sebagai bangsa yang tergila-gila pada membaca dan menimba ilmu, mereka melahap semua buku filsafat Yunani kuno, baik yang ada di Daratan Eropa maupun yang ada di pusat kekaisaran Romawi Timur, yaitu di Bizantium. Sejalan dengan itu, lahirlah para cendekiawan muslim yang di samping menerjemahkan karya-karya kuno, juga menghasilkan karya sendiri dalam berbagai cabang ilmu.
Perkembangan Islam di Barat tak luput dari kemajuan peradaban Islam di Spanyol. Islam di Spanyol pada sekitar abad ke-8 M telah membuka cakrawala baru dalam dunia Islam, dalam rentang waktu kurang lebih tujuh setengah abad, umat Islam di Spanyol telah mencapai kemajuan yang pesat, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Ketika itu, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Sehingga banyak orang Eropa (Barat) yang datang belajar ke sana, kemudian menerjemahkan karya-karya ilmiah umat Islam. Setelah mereka pulang ke negeri masing-masing, mereka mendirikan universitas dengan meniru pola Islam dan mengajarkan ilmu-ilmu yang dipelajari di Universitas Islam. [1]
Orang-orang Spanyol Kristen sebagai penduduk asli, sangat terpesona pada peradaban Islam yang gemilang serta sadar atas keterbelakangan mereka terutama dalam ilmu pengetahuan,kemudian mereka segera menyesuaikan diri dengan kemajuan tersebut.
Peradaban Islam di Spanyol pada saat ini berimbas pada bangkitnya renaissance dunia Barat pada abad pertengahan, sehingga dapat dikatakan Arab Spanyol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Cordova dan Toledo.
Selanjutnya untuk mempermudah penyerapan ilmu-ilmu Arab, di Teledo ini didirikan Sekolah Tinggi Terjemah dengan tujuan menerjemahkan buku-buku bahasa Arab yang tersisa dari pembakaran. Dengan demikian, Teledo menjadi pusat perkembangan Islam di Barat. Peranannya bertambah lengkap setelah umat Islam terusir dari Andalusia. Kota-kota lain di Andalusia, seperti Cordova, Sevilla, Malaga, dan Granada dapat mereka manfaatkan. Dari sini tampak bahwa bangsa Barat benci kepada Islam, namun mereka haus dengan ketinggian kebudayaan dan ilmu pengetahuannya.[2]
Secara garis besar kajian studi Islam di Barat (Eropa) dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: kajian studi Islam klasik dan kajian studi Islam modern
a.       Kajian studi Islam Klasik
Secara garis besar kajian studi Islam klasik di dunia Barat terbagi menjadi dua fase yaitu:[3]
1.      Fase kejayaan muslim
Kontak pertama antara dunia Barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak perguruan tinggi, sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia Islam belahan Timur, perguruan tinggi tersebut berkedudukan di Baghdad dan di Kairo, sementara di belahan Barat berada di Cordova.
Bentuk lain dari kontak dunia muslim dengan dunia barat pada fase pertama adalah penyalinan manuskrip-manuskrip ke dalam bahasa latin sejak abad ke-13 M hingga bangkitnya zaman kebangunan (renaissance) di Eropa pada abad ke-14, berkat penyalinan karya-karya ilmiah dari manuskrip-manuskrip Arab itu, terbukalah jalan bagi perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut di Barat. Apalagi sesudah aliran empirisme yang dikumandangkan oleh Francis Bacon menguasai alam pikiran di Barat dan berkembangnya observasi dan eksperimen.
Berkat penyalinan karya-karya ilmiah dari manuskrip-manuskrip Arab itu, terbukalah jalan bagi perkembangan cabang-cabang ilmiah tersebut di Barat. Apalagi sesudah aliran empirisme yang di kumandangkan oleh Francir Bacon (1561-1626) mealui karyanya Novum Organon menguasai alam pikiran di Barat dan berkembangnya observasi dan eksperimen. Tapi penyalinan karya-karya filsafat itu juga membangkitkan pro dan kontra yang sangat tajam pada masa-masa permulaan. Ensclopedya Britannica jilid II halaman 191-197 (Arabic Philoshopy) mengungkapkan pengaruh penyalinan karya-karya filsafat itu dengan panjang lebar dan terperinci.[4]
Tokoh-tokoh yang mula-mula meperkenalkan ilmu pengetahuan bangsa Arab itu, terutama dalam bidang kedokteran (ketabibaban atau medical science) dan bidang matematika (mathematics) pada abad ke-11 M adalah  Gerbert d’Auvergne yang kemudian menjabat paus di Vatikan dengan panggilan Pope Sylvester II (999-1003).







Pada pertengahan abad ke-12 M barulah Raymund, Archbishop of Toledo, membentuk society of Translators yang diketuai oleh Arcbdeacon Dominicus Gundasalvi, dan buat pertama kalinya muncul versi-versi dalam bahasa latin mengenai himpunan komentar Avicienna (Ibnu Sina) dan Agazales (Al-Ghazali) dan juga Vons Vitae karya Ben Gebirol. Yang dipekerjakan sebagai penerjemah itu adalah tokoh-tokoh Yahudi yang dipaksa memeluk agama Kristen setelah ibu kota Toledo direbut dari kekuasaan islam, dan seorang tokoh terkenal: Joannes Avendeath. Dengan demikian mulailah berlangsung kegiatan penyalinan naskah-naskah Arab. Karya Ibnu Sina dalam bidang ketabiban yaitu Canon of Medicine, disalin untuk pertama kalinya oleh Gerard of Cremona (wafat 1187 M). Tetapi penyalinan itu barulah berlangsung secara intensif setelah berada dibawah naungan kaisar Fredrick II (1212-1250), kaisar Holy Roman Empire, yang menjabat king of Sicily dan lebih banyak menetap di Pulau Sicily itu di ibukota Palermo.[5]

2.      Fase Renaissance
Kedatangan muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya eropa barat dilatar belakangi oleh dua alasan pokok, yaitu alasan politik dan alasan ekonomi.
Alasan politik adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Perancis mempunyai kesepakatan dengan negara bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh masuk ke Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanglah muslim dari Afrika Barat dan Afrika Utara, khususnya dari Algeria ke Perancis.





Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan negara-negara Eropa Barat. Untuk menutupi kebutuhan itu Belgia, Jerman, Belanda merekrut buruh dari Turki, Maroko, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya, sementara Inggris mendatangkan dari negara-negara bekas jajahannya. Adapun kategori Muslim yang ada di Eropa Barat ada dua, yakni pendatang (migran) dan penduduk asli.

a.       Kajian Studi Islam Modern
Kajian studi Islam modern di Barat berlangsung pada abad ke-19. Pada era modern ini, dalam dunia akademi Barat lebih terbuka pada cabang-cabang keilmuan Islam yang lain. Tidak hanya filsafah dan sains tetapi juga cabang-cabang keilmuan Islam yang lain, seperti Al-Qur’an, hadits, fikih, dan sejarah Islam. Dan yang lebih penting serta menguntungkan bagi akademis Islam adalah muncul perspektif yang berbeda ketika melihat khazanah keilmuan Islam. Kajian-kajian Al-Qur’an, hadits, fiqih dan lainnya yang selama ini oleh kalangan muslim diposisikan sebagai serpihan surat yang dimuliakan, oleh ilmuan Barat di kaji secara kritis dan di tinjau dari aspek-aspek humanis yang membentuknya. Hal ini tentu sangat berguna bagi dinamika khazanah keIslaman.[6]








B.     Pusat-pusat kajian Islam di Barat
Studi Islam di Barat diselenggarakan di beberapa Negara antara lain:[7]
a.       Kanada
Di Kanada studi Islam bertujuan:
·         Menekuni kajian budaya dan peradaban Islam di zaman Nabi Muhammad SAW hingga masa kontemporer.
·          Memahami ajaran Islam dalam masyarakat musli di seluruh dunia.
·         Mempelajari bahasa muslim.

b.      Amerika Serikat
Di Amerika studi Islam dibagi menjadi beberapa komponen.
·         Mengenai doktrin agama Islam termasuk sejarah pemikiran Islam termasuk sejarah pemikiran Islam.
·         Bahasa Arab, termasuk teks-teks klasik mengenai sejarah hukum, dan lain-lain.
·         Bahasa-bahasa non Arab yang muslim, seperti Turki, Urdu, Persia dan lainnya, sebagai bahasa yang dianggap telah ikut melahirkan kebudayaan Islam.
·         Ilmu-ilmu sosial, sejarah bahasa Arab, dan sosiologi.

c.       Inggris
Di Inggris, studi Islam di gabungkan dalam School of Oriental and Africa Studies (fakultas studi ketimuran dan Afrika), salah satu program studinya adalah program magist tentang masyarakat dan budaya Islam dan dapat di lanjutkan kejenjang doktor.


d.      Belanda
Di Belanda, kajian Islam dilakukan di Universitas Leiden. Universitas ini merupakan perguruan tinggi yang sangat intens memperjuangkan kajian Islam menjadi bagian dari lembaga kajian Universitas itu sendiri. Di Universitas ini juga terdapat koleksi perpustakaan kajian Islam yang sangat memadai. Bahkan terdapat manuskrip-manuskrip tentang Islam yang berasal dari beberapa Negara asalnya.
e.       Jerman
Di Jerman studi Islam di fokuskan pada kajian-kajian tentang bahasa, budaya, dan agama yang lebih dikenal dengan seminar orientalis. Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam kajian Islam generasi pertama di Jerman adalah Theodore Nolkede (1836-1930), Julius Wellhausen (184-1918) dan Ignaz Goldziher (1850-1921), yang masing-masing dikenal karena penelitian mereka tentang Al-Qur’an dan perkembangan internal agama dan budaya Islam. Pada budaya kedua muncul tulisan-tulisan dari Helmut Ritter (1882-1971) mengenai teks-teks agama Islam dan karya-karya Carl Brockelmann (1868-1956) mengenai sejarah teks-teks Arab.


C.       Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat Fase Dunia Barat Berjaya

[8]Kedatangan Muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya Eropa Barat dilatarbelakangi oleh dua alasan pokok, yakni:alasan politik dan alasan ekonomi. Alasan politik adalah kesepakatan kedua Negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Perancis mempunyai kesepakatan dengan Negara-negara bekas jajahannya, bahwa penduduk Negara-negara jajahannya boleh masuk ke Perancis tanpa pembatasan. Maka berdatanganlah Muslim dari Afrika Barat ke Afrika Utara, khususnya dari Algeria ke Perancis. Kebijaksanaan yang hamper sama dilakukan Belanda terhadap penduduk Suriname, Inggris terhadap Pakistan, India dan Afrika Timur. Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan Negara-negara Eropa barat.
Adapun kategori Muslim yang ada di Eropa Barat ada dua, yakni pendatang (migrant) dan penduduk asli. Kategori lebih jauh tentang penduduk asli dapat dikategorikan kembali menjadi tiga, yakni: orang asli yang masuk Islam (converted Muslim), keturunan dari Muslim asli yang sudah lama, Muslim yang kembali menemukan agama aslinya (rediscovery Islam of original roots). Untuk kategori yang terakhir yakni Islam yang ada di Spanyol. Leluhur mereka adalah Islam, namun seiring berjalannya waktu mereka keluar dari Islam dan akhirnya kembali masuk Islam lagi.[9]
Pembahasan tentang perkembangan studi Islam di dunia barat (Negara non-Muslim) dapat dikelompokan menjadi tiga:
1.      Berdasarkan dosen yang mengajarkan studi Islam
2.      Berdasarkan perguruan tinggi, dan
3.      Berdasarkan pusat studi.
[10]Berdasarkan dosen yang mengajar, Studi Islam dapat dikelompokan menjadi dua yakni: tenaga pengajar yang menganut agama Islam dan tenaga pengajar non-Muslim. 
Munculnya sarjana-sarjana Muslim seperti Muhammad Iqbal, Farzlur Rahman di Chicaho, Mohammed Arkoun, Farid Esack dll merupakan sebuah hasil dari interaksi mereka dengan tenaga-tenaga pengajar tentang Studi Islam di dunia barat. Para sarjana Muslim ini dengan kepiawaiannya dalam menggunakan bahasa barat ini (Eropa dan Amerika) dapat meluruskan pandangan sarjana Barat yang kadang-kadang berpandangan miring terhadap Islam dan Muslim.[11]
Mereka non-Muslim lebih disebut dengan sebutan orientalist,dari kata orient yang berarti timur, dan list berarti ahli. Maka secara bahasa orientalist adalah ahli ketimuran. Maksud Timur di sini adalah Islam.
Maka ringkasnya, orientalist adalah ahli keislaman. Para orientalist ini disebut sebagai orang yang mengetahui islam secara kognitif atau aqliyah (understanding), tidak pernah sampai pada tingkat efektif atau qalbiyah (merasakan) apalagi pada tingkat phsikomotorik atau fi’liyah ‘amaliyah.

Berdasarkan perguruan tinggi yang menyebutkan nama Islam studies di Amerika Serikat (USA) hanya beberapa perguruan ringgi, diantaranya:[12]
1.      American Islamic College di Chicago, dimana Islamic Studies berada di bawah Area & Ethnic Studies. Di samping itu, di college ini juga ditawarkan Religious Studies.
2.      American University di Massachusetts, Washington, yang berdiri tahun 1893. Islamic Studies ada di dawah Ethnic Studies, sama dengan American Studies, European Studies, Latin American Studies, Judaism & Jewish Studies, Area Studies, Ethnic Studies dan Cutural Studies. Di samping itu, ada juga Religious Studies, yang mencakup Philosophy dan Religious Studies.
3.      College of Wooster di Wooster, dan berdiri tahun 1866. Islamic Studies ada di bawah Ethnic Studies, sama dengan African Studies, Asian & Pacifik Studies, European Studies, Latin American Studies, Middle Eastern Studies, Afro American (black Studies, Area Studies, Ethnic Studies dan Cultural Studies. Perlu dicatat, di College ini juga ada Religious Studies.
4.      University of Washington, dengan Program Comparative Islamic Studies dan Comparative Reigion.


Sementara di perguruan tinggi lain lebih banyak menggunakan nama Studii Wilayah dan Pusat Studi, sebagian diantaranya:
1.      Temple University dengan Prodi Studi Agama.
2.      Indiana University dengan Prodi Program Studi Islam, Timur Tengah dan Bahasa Timur Dekat.
3.      George University dengan Pusat Studi Muslim dan Kristen.

Daftar lengkap 10 Universitas terbaik di duniia yang menawarkan studi Islam:[13]
1.      Harvard University (USA),
2.      Massachusetts Institute of Technology (USA),
3.      University of Cambridge (UK),
4.      University of Oxford (UK),
5.      Stanford University (USA),
6.      University of California Berkeley (USA),
7.      Yale University (USA),
8.      California Intitute of Technology (USA),
9.      Princeton University (USA), dan
10.  Ecoley Polytechnique (UK).

Sementara di Kanada, masih juga masuk wilayah Amerika Utara, ada beberapa perguruan tinggi yang menawarkan studi islamndengan ssebutan yang mirip dengan itu, yakni:[14]
1.      McGill University di Montreal Kanada yang berdiri tahun 1821, menawarkan studi islam dengan nama Islamic studies, di bawah the faculty of Arts.
2.      University of Toronto, di school of Graduate Studies, dengan sebutan Near and Middle Eastern Civilization, di bidang Ancient Near Eastern Studies, Middle Eatern and Islamic Studies, dan Near and Middle Eastern Civilization.
3.      Ontario University di Ontario, dengan Prodi Middle Eastern and Islamic Studies.
4.      Quebec University di Quebec, dengan nama Islamic Studies.

Sementara perguruan tinggi yang menawarkan Studi Isam di Eropa tercatat diantaranya ada di universitas:
1.      University of Cambriidge di Inggris, yang ada di bawah Faculty of Asian & Middle Eastern Studies.
2.      University of London di Inggris, di bawah School of Oriental and African Studies (SOAS).
3.      Durham University di Inggris, yang menawarkan The Institute for Middle Eastern and Islamic Studies di bawah the school of Government and International Affairs, dan merupakan satu perguruan tinggi terdepan dalam Studi Timur Tenag di Inggris. Di prodi ini diajarkan Islamic studies dan ilmu-ilmu social kewilayahan, bahasa Arab, bahasa Persia, bahasa Turki dan Literature.
4.      Edinburgh University, di bawah Faculty of Islamic and Middle Eastern Studies.
5.      Frankfurt University di Jerman juga menawarkan Islamic Studies.
6.      Universiteit Leiden di Leiden Belanda. 






Di Australia, studi Islam juga ditawarkan di beberapa perguruan tinggi, baik menjadi bagian dari fakultas dan jurusan maupun dalam bentuk pusat studi. Lembaga yang dimaksud adalah:[15]
1.      The Australian National University (ANU) di bawah Faculty of Arts berupa Center for Arab & Islamic Studies, dengan focus studi the Middle Eas & Central Asia. Di samping itu ada juga Arabic Program, Persia Program dan Turkish Program.
2.      The University of Queensland, dengan Islamic Studies, dan focus pada sejarah, agama, hukum dan budaya Muslim di Negara-negara Muslim.
3.      Melbourne University di The Asian Law Centre dan the Centre for the Study of Contemporary Islam. Meskipun kedua center tersebut bukan salah satu jurusan, tetapi keduanya berada di bawah naungan Melbourne University.

Berdasarkan pusat studi, ada juga beberapa lembaga, baik yang beralifiasi dengan universitas maupun tidak, yang menawarkan dan menyediakan studi Islam, diantaranya ada di United State of Amerika (Amerika Serikat), yakni:
1.      Islamic Society of North America (ISNA)
2.      Council on American Islamic Relations (CAIR)
3.      All-Dulles Area Muslim Society (ADAMS Center)










Diantara pusat yang ada di Eropa dan Australia adalah:[16]
1.      European Academy for Islamic Studies (EAIS) in London. Di pusat ini ditawarkan program gelar (degree), pascasarjana dan short course, dan memiliki dua jurusan: Department of Arabic Studies dan Department of Islamic Studies. Dosen yang mengajar di akademi adalah  Dr. Dawood Abdullah, Dr. Jalal Saleh, Dr. Abu Al Hareth Al-Madny, Syeikh Khalil Ahmed Abouchidaa, Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Al Rahal, Syeikh Ahmad Gaahoul dan Syeikh Saleh Oueslati.
2.      The Oxford Centre for Islamic Studies, Inggris.
3.      Centre for Islamic Law and Society di Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia.
4.      Centre for Contemporary Islamic Studies.
5.      Centre for Islamic Management Studies.

Karena itu, hampir di seluruh dunia non-Muslim ada di universitas dan pusat-pusat yang menawarkan studi Islam. Secara umum Negara ini dapat dikelompokan minimal menjadi tiga wilayah besar, yakni:
1.      Amerika, yang meliputi USA dan Kanada.
2.       Eropa, yang meliputi Inggris, Belanda dan Jerman
3.      Australia
Di samping tiga wilayah pokok tersebut, Singapore juga menawarkan studi Islam dengan nama studi wilayah. Jadi dari namanya bukan studi Islam, tetapi didalamnya masuk juga studi Islam. Bahkan di Jepangpun ada universitas yang menawarkan Islamic Studies, dan adapula organisasi peminat Islamic Studies. Organisasi yang dimaksud adalah Association for Islamic Studies in Japan (AISJ). Organisasi ini bertujuan untuk melakukan penelitian di bidang Studi Islam dan menjaga kontak dengan institusi-institusi Islam di dunia.
Di Australia

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkembangan Studi Islam di Barat disebabkan oleh adanya kontak langsung antara orang barat dengan orang Islam, adanya pelajar barat yang belajar ke dunia Islam dan adanya gerakan penerjemahan kitab.
Islam lebih dikenal didunia barat adalah sebagai sains daripada studi. Salah satu contoh kemajuan Ilmu Pengetahuan dunia barat adalah adanya Ekspedisi Napolen ke Mesir.
Perkembangan peradaban barat yang berkembang begitu pesat, dimulai sejak periode pertengahan , dimana peradaban umat islam pada saat itu mengalami stagnsi. Dari perkembangan studi islam yang berkembang di dunia Barat, membawa dampak yang positif dan negatif. Hasil perkembangan studi islam di barat membuat para ilmuwan barat banyak tertarik untuk mengkajinya.










DAFTAR PUSTAKA
Nizar, Samsul. 2007.  Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:  Prenada Media Group .
Ghazali, Muchtar. 2005. Ilmu Studi Agama.Bandung:  CV .Pustaka Setia.     
Supriadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV .Pustaka Setia.
Nasution, Khoiruddin. 2016. Pengantar Studi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Muhaimin, Tadjab dan Abd. Mujib. 1994. Dimensi-dimensi Studi Islam. Surabaya: Karya
Abditama.
Chamami, Rikza. 2012. Studi Islam Kontemporer. Semarang: Pustaka Rizki Putra.
Alavi, Ziauddin. 2003. Pemikiran Pendidikan Islam pada Abad Klasik dan Pertengahan. Bandung: Angkasa.
Abidin, Zainal. 1997. Sejarah Islam dan Umatnya Sampai Sekarang. Jakarta: Bulan Bintang.
Badri, Yatim. 2000. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
H.A.R Gibb. 1990.  Aliran-Aliran Moderen dalam Islam. Jakarta: Rajawali Pers.





[1] Nizar, Samsul. 2007. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media Group, hlm. 43
[2] Ibid., hlm. 44
[3] Supriadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV .Pustaka Setia., hlm. 22

[4] Ibid., hlm. 46.
[5] Nasution Khoiruddin, Pengantar Studi Islam. hlm.70-71
[6] Badri, Yatim. 2000. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, hlm. 28-29
[7]Chamami, Rikza. 2012. Studi Islam Kontemporer. Semarang: Pustaka Rizki Putra hlm. 45-46

[8] Ibid., hlm. 47

[9]Abidin, Zainal. 1997. Sejarah Islam dan Umatnya Sampai Sekarang. Jakarta: Bulan Bintang., hlm. 99
[10] Ibid., hlm. 101
[11]Ibid., hlm. 76-77
[12] Muhaimin, Tadjab dan Abd. Mujib. 1994. Dimensi-dimensi Studi Islam. Surabaya: Karya Abditama., hlm. 56

[13] Nizar, Samsul. 2007.  Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:  Prenada Media Group., hlm. 55
[14] Ghazali, Muchtar. 2005. Ilmu Studi Agama.Bandung:  CV .Pustaka Setia., hlm. 87        
[15] Ibid., hlm 89-90
[16] Ibid., hlm. 90-91

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh SOAL dan JAWABAN BK Pendidikan

1.       Pengertian bimbingan dan konseling serta tujuan BK pendidikan 2.       Jelskan dasar dan prinsip Bimbingan dan konseling 3.       Mengapa agama dan psikologi penting sbg dasar bimbingan dan konseling? 4.       Jelaskan macam-macam layanan bimbingan dan konseling 5.       Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik bimbingan dan konseling 6.       Jelaskan bimbingankarir dan bimbingan jabatan 7.       Bagaimana peran kepala sekolah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling 8.       Bagaimana peranan guru dalam melaksanakan bimbingan dan konseling ==jawaban=== 1.       Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang agar mampu memahami diri dan lingkungan sektar sehingga mampu mencapai perkembangan optimal. Sedangkan konseling ...

Contoh TEKS MC Bahasa Sunda

السلام عليكم ور حمة الله وبركاته الحمد لله وكفى .   الصلاةوالسلام على النبي المصطفى وعلى اله و اصحابه اهل الصدق                                                                                         والوفى (امابعد)                          Tipayun hayu urang sami-sami manjatkeun puji syukur ka ALLAH swt, anu parantos masihan kanikmatan ka urang sadaya terutami nikmat panjang umur, nikmat sehat. Sehingga urang tiasa kempel dina aca...

Lahir Tanggal berapa? Ini kata Buku psikologi karakter berdasarkan tanggal lahir

Trik #54 Membaca Karakter Berdasarkan Tanggal Lahir Kepribadian seseorang bisa dilihat dari tanggal lahirnya. Jika kamu ingin mengetahui kepribadianmu atau orang lain melalui tanggal lahir, maka kamu harus mengetahui simbol dari tanggal lahir kamu. A.      Januari v    Januari 01 – 09 = simbol anjing v    Januari 10 – 24 = simbol tikus v    Januari 25 – 31 = simbol singa B.       Februari v    Februari 01 – 05 = simbol kucing v    Februari 06 – 14 = simbol merpati v    Februari 15 – 21 = simbol kura-kura v    Februari 22 – 28 = simbol panther C.       Maret v    Maret 01 – 12 = simbol monyet v    Maret 13 – 15 = simbol singa v    Maret 16 – 23 = simbol tikus v    Maret 24 – 31 = simbol kucing D.      April v    April 01 – 03 = simbol anjing v...