Cirebon, 08 Februari
2016
Kepada
Pemerintah Negara Indonesia
Di tempat
Pemerintah Negara Indonesia
Di tempat
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh..
Saya
ucapkan Terima kasih banyak karena ini adalah kesempatan pertama untuk mengemukakan pendapat saya mengenai
“Generasiku Melawan Korupsi”. Sebelumnya mohon maaf apabila ada kesalahan kata
ataupun informasi karena inilah karangan pertama saya. Saya masih dalam tahap
belajar.
Sebagai
warga negara Indonesia tentu saya selalu berdoa untuk kemajuan negeri kita ini.
Saya juga selalu berharap semua anggota pemerintah negara Indonesia dalam
keadaan sehat selalu agar masing-masing tugas semuanya berjalan lancar. Karena di
luar sana masih banyak sekali orang-orang yang menginginkan sehat, bisa
dikatakan mereka yang sakit pun terkadang; bahkan pasti menyesali karena tidak
benar-benar menjaga kesehatan mereka. Tak jarang, orang yang sehat juga tak
semuanya melakukan hal-hal yang baik. Mereka yang sehat yang berbuat baik dan
yang selalu bersyukur itulah yang sangat beruntung. Lain halnya dengan mereka
yang menyianyiakan kesehatan mereka dengan aktivitas yang tak pantas ditiru
atau bisa dikatakan buruk. Bisa kita lihat dengan kondisi di negeri Indonesia,
Negeri tercinta kita ini. Sungguh memprihatinkan, banyak aturan-aturan yang
susah payah dirumuskan oleh pemerintah tak lagi di pedulikan. Sampai-sampai
terkesan menantang. Sudah Cukup membuat saya mengelus dada. Itulah salah satu
kesehatan yang sia-sia.
Tidak
ada masyarakat tanpa konflik itu pasti. Banyak sekali konflik yang terjadi di
indonesia. Entah itu masalah ekonomi,sosial,budaya dan lain sebagainya. Saya
bingung dengan masyarakat indonesia sekarang yang tak sediikit penduduknya ini
tanpa sadar perlahan membuat rusak negara yang sudah sejak awal di bangun susah
payahh oleh founding father kita. Maraknya kasus-kasus sepele yang menimbulkan
masalah besar sampai menyangkut pengadilan, dan tak ketinggalan berita yang
masih hangat yaitu musimnya kasus teroris yang menyebar dimana-mana sampai
setelah kejadian bom Sarinah, tertangkaplah 2 teroris di daerahku. Dan satu
kasus lagi yang sudah tidak asing terjadi yaitu KORUPSI. Satu kata yang membuat
Negeri kita belum maju. Korupsi itu penyakit. Korupsi dilihat dari artinya saja
jelas-jelas berartikan rusak, busuk, menggoyahkan. Ketika Negara Indonesia ini
diwarnai oleh banyaknya koruptor-koruptor akan jadi apa Negara Indonesia ke
depan nya? Memang jika ditinjau secara
harfiah, pasti pandangan banyak orang itu adalah perilaku pejabat publik baik
politisi atau politikus maupun pegawai negeri yang memperkaya diri dengan
menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Dewasa ini
bukan hanya pejabat saja yang melakukan korupsi melainkan sekitar kita pula
banyak yang melakukan korupsi tanpa kita sadari. Korupsi telah menyebar dan
memasuki tatanan kehidupan masyarakat umum di Indonesia. Jika hal ini terus
dibiarkan menyebar dan menjangkiti seluruh bangsa, maka Indonesia tinggal
bersiap-siap untuk terjerumus ke jurang hutang yang berkepanjangan di atas
kekayaan alamnya yang melimpah.
Menurut
saya Korupsi itukan bukan hanya menyangkut moral saja tapi juga merugikan
banyak orang, melanggar ajaran atau perintah agama, serta harus dipertanggung
jawabkan kepada Allah swt. Tidak adakah rasa malu dan takutkah para koruptor?
Di dunia saja hukuman nya sudah berat ditambah lagi siksa di akhirat nanti.
Para koruptor memang pemberani. Berani melawan aturan, berani mengingkari janji
nya kepada negara, berani menanggung resiko besar dunia akhirat, berani
menanggung malu terhadap publik bahkan kepada Allah swt. Dimana rasa malu nya?
dan Bukan berani seperti itu yang harus ditiru oleh generasi penerus bangsa.
Tapi kita harus berani melawan korupsi. Saya yakin seluruh bangsa indonesia ingin
terbebas dari kasus korupsi.
Di
Negeri kita korupsi memang telah ada
pada era pra kemerdekaan, pada saat itu Indonesia sudah di warnai oleh budaya
tradisi korupsi yang tiada henti karena dipicu oleh motif kekuasaan, kekayaan
dan wanita. Korupsi memang bukan hanya didominasi oleh masyarakat Indonesia
saja melainkan orang-orang portugis,spanyol, dan Belanda pun gemar berperilaku
korupsi. Masa lalu itu memang banyak
sekali pengaruh nya di masa mendatang. Ternyata tidak hanya gaya pakaian saja
yang kembali lagi ke masa lampau. Teroris sudah ada pada tahun 2002 yang
dilakukan oleh kelompok militan Jemaah Islamiyah yang berhubungan dengan
kelompok militan yang menggunakan ideologi serupa dengan mereka. Korupsi sudah
ada pada era pra kemerdekaan. Lantas , apakah Indonesia ini akan kembali lagi
ke masa lampau? Apa pemerintah tak ada usaha untuk itu?
Tidak. Saya tahu pemerintah tak pernah berhenti untuk membuat para koruptor
jera dan saya juga tahu bahwa pemerintah mempunyai banyak sekali cara agar tak
ada lagi bibit-bibit koruptor yang hidup. Namun saya memohon agar cara tersebut
secepatnya di laksanakan. Kami anak indonesia bosan dan gerah mendengar berita
yang lagi-lagi tentang kasus korupsi.
Meminimalisir terjadinya kasus korupsi. Namun karena saya masih seorang
siswi, jelas saya masih dibatasi dalam setting sekolah. Menurut saya, hal
yang efektif dapat dilakukan oleh
sekolah adalah mencegah terhadap munculnya bibit-bibit koruptor, dengan
melibatkan semua komponen sekolah mulai dari kepala sekolah, staf
pimpinan sekolah, bapak/ibu guru, TU, orang tua siswa, siswa instasi terkait
untuk menegakkan kejujuran dalam berbagai situasi dan kondisi apapun dalam
artian saling mengingatkan, dan juga meningkatkan kualitas keimanan dan
ketaqwaan kita salah satunya dengan melakukan kegiatan yang memicu kesadaran
bahwa korupsi itu perbuatan tercela yang dapat merugikan oranglain dan diri
sendiri. Generasi baru harus dan pasti bisa mencegah korupsi, siap berantas
para koruptor. Itu sebagian cara kecil agar Bibit atau generasi bangsa kita
sudah terbiasa dengan kejujuran. Setidaknya kita ada usaha untuk membangun
negeri kita yang terbebas dengan korupsi selagi kita berjuang dan niat dalam
hati, bertekad dan yakin kita pasti bisa membangun negeri indonesia ini yang terbebas
dari korupsi. Pendidikan untuk korupsi itu sangat penting apalagi untuk
generasi muda. Dan seharusnya para pembisnis juga diajarkan etika berbisnis,
agar bisnis yang dijalankan mendapatkan dampak positif bukan sebaliknya.
Upaya pemberantasan korupsi harus selalu dilakukan.
Walaupun dari hal yang terkecil seperti yang sudah saya uraikan tadi
“kejujuran”. Karena kejujuran sendiri sulitnya bukan main. Yang menjadi para
ahli ilmu agama saja untuk masalah kejujuran terkadang sangat sulit untuk
dilakukan apalagi kita yang bukan para ahli ilmu agama? Tentu ada
banyak kesempatan bagi kaum muda untuk menunjukan eksistensinya dalam
menyelesaikan masalah antikorupsi. Kejujuran pula tak hanya harus dimiliki oleh
generasi baru saja tapi semua bangsa indonesia harus menomor satu kan
kejujuran. Karena kejujuran adalah kunci semuanya.
Menurut
saya Korupsi bukan terjadi karena kesalahan pemerintah ataupun
presiden. Pemerintah memang telah melakukan banyak cara agar para koruptor
kapok. Hanya saja para koruptor tersebut masih mempersetan dengan ancaman
hukuman melakukan korupsi. Sifat manusiawi memang tak pernah puas apa yang
telah didapatkannya. Satu penyakit yang ada pada diri manusia itu serakah. Dan
karena belum memiliki jiwa dan hati yang bersih sebagai warga negara indonesia
maka ia bertindak menyimpang dengan berkorupsi,mengambil harta yang bukan
miliknya untuk pribadinya. Padahal berkorupsi sama saja mencuri yang berarti
mengambil hak orang lain. Dengan kita mengetahui korupsi itu sama seperti
mencuri, lalu pejabat-pejabat indonesia yang kiranya menjadi koruptor apa
itulah yang dinamakan pemimpin? Apa pencuri itu layak menjadi pemimpin? Tindak
tegas pejabat yang melakukan korupsi. Tindak tegas semua yang melakukan
korupsi. Jangan beri ampun pada
koruptor, sekali berbohong pasti berkelanjutan dan tetaplah ia tercap sebagai pembohong.
Yang harus dilakukan pemuda dalam gerakan antikorupsi.
Pertama, lawan korupsi. Kedua, meningkatkan kompetensi diri dan terus berkarya.
Kaum muda harus terus meninggikan standar moral pribadi, komunitas dan
publiknya. Standar moral yang dimana kejujuran selalu hadir dalam tarikan nafas
anak muda, sehingga antikorupsi menjadi budaya, antikorupsi juga menjadi nilai.
Dalam mencapai tujuan pasti ada prosesnya. Seperti halnya
penghapusan kasus korupsi di Indonesia
ini. Sedikit demi sedikit dahulu tapi saya percaya pada pemerintah untuk
kedepannya pasti akan lebih banyak cara dan lebih tegas lagi dalam menumpas
orang-orang yang berpuat korupsi agar tiada lagi koruptor di negeri indonesia
tercinta kita ini. Negara Indonesia berhak anti korup. Kedepan nya generasi
muda Indonesia mulai memperbaiki diri sendiri. Memang sulit namun bukan berarti
tidak bisa. Semuanya membutuhkan proses, secara pelahan kita sudah harus
bersikap jujur,adil, dan bersih dengan menjalankan nilai-nilai antikorupsi,
setelah itu kita dapat mempengaruhi orang sekitar kita. Itu adalah upaya agar
nantinya ketika masuk ke dalam kelompok atau dunia pemerintahan dan sebagainya
itu tidak menjadi koruptor. Tetapi generasi bangsa indonesia harus menjadi
pelopor antikorupsi di wilayahnya masing-masing. Itulah salah satu wujud
nasionalisme nya anak bangsa yang baik. Jika sudah terbiasa maka keturunan
bangsa indonesia ini akan menyeluruh damai tanpa korupsi. Cita-cita semua warga
tercipta hidup damai tanpa korupsi
hingga dunia berakhir.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Cirebon, 31 Januari 2016
(Hilda hidayatul aulia)
Komentar
Posting Komentar